Showing posts with label with love. Show all posts
Showing posts with label with love. Show all posts

Monday, November 20, 2023

Rindu

 Ah....

Hanya berpisah jarak antara rumah, sekolah dan kampus.


tapi rindunya kagak nahan.

Mungkin karena banyak waktu yang 2 bulan ini dihabiskan bersama dengan mereka.

love them so much. Alhamdulillah.

Semoga jadi anak-anak yang sehat dan sholeh


Friday, June 16, 2023

Alhamdulillah, Uda Aqsho managed to finish his first year of elementary school

 Alhamdulillah, today is the day for picking up the final report for my oldest son from SD IT Adzkia. I am extremely proud of him, especially considering he successfully completed his first year of elementary school. All praise be to Allah. I also want to express my heartfelt appreciation to my dearest AoM. I understand the challenges you have faced, particularly over the past four months. My love, you have done an outstanding job and achieved something truly valuable. I deeply appreciate your efforts, and may Allah grant you the best rewards for your hard work.

This is certainly not an easy task, as things are no longer the same as before. Uda will indeed experience some changes, as his ustadzah mentioned to you. However, with the help of Allah, we will strive to overcome these challenges and make Uda's journey more joyful. Our goal is to instill in him a strong spirit for learning, resilience against negative influences from his peers, and to raise him as a better son—an anak soleh.

Thank you for being our best support systems. Mama Payakumbuh, Mama Padang, Kakek Padang, Om Randa, and all the other handsome Ooms. And especially to the little funny and righteous boy, little brother Rasyid. May Allah shower His love upon all of you more and more. Ameen. YRA (Yaa Robbal 'Alamin).

Thursday, February 16, 2023

Pernak Pernik Padang-Jakarta-Sydney-Melbourne #PhDJourney #PhDLife (Part 1)

13 February 2023

Padang - Jakarta dan air mata yang tertahan

Ini adalah judul yang tepat.
Banyak hal yang belum bisa dilakukan dengan sempurna layaknya perpisahan epik di depan pintu bandara. sampai-sampai ane tak sempat ambil foto hanya berempat, tak sempat berfoto kece berdua. Tak sempat foto berdua dengan hamdi. (walau kami banyak berfoto sih, tapi hanya random dan beramai-ramai saja) apatah lagi membuat foto ala-ala yang bisa diedit dan modif sehingga seperti photo viral di tiktok dan IG. Harusnya juga ada foto berkonsep ini dan itu... Tapi apalah daya. seorang overthinking dan creamy yummy penuh keringat ini. apalagi sedang nyantai keluar lagi setelah check in, mendengar panggilan toa menyebutkan Kode penerbangan ane diminta segera bla bla. Buru buru masuk lagi deh. Padahal ternyat baru disuruh masuk ruang tunggu bandara.

Payah diri ini menahan air mata. sejenak semrawut pikiran tentang lautan luas kehidupan esok sirna dari kepala. Hanya dipenuhi melankolis bayangan rindu dan melankolis tentang Angel, aqsho, rasyid. Dahulu saat ke belanda juga demikian. tapi entah kenapa sekarang sangat-sangat lah berat rasanya, berkali-kali lipat. Mungkin karena mereka adalah bagian jiwa ku yang tak terpisahkan. Rasa sebagian tubuh ku yang badagok (gemuk kata mi band7- red) ini berubah menjadi ruang kosong nan hampa. Itu juga mungkin mengapa saat proses timbang kemaren berat ku mencapai 79 koma an. saking tak percaya nya maka saya menimbang sampai 3 kali. dan sepertinya timbangan tersebut juga galau. ketiga hasilnya berbeda. 79 koma ada 2 buah dan 80 koma ada satu buah. Biasanya sih 83 an ke atas.

okeh....
Karena overthinking ttg bagasi saat check in jadi lupa minta posisi faforit dekat jendela, Hingga pas penerbangan ini dapatnya di posisi tengah. untung diapit oleh dua bapak2 parah baya. Satu pak aji yang tertidur. Satu lagi bapak-bapak bermasker yang tak banyak kata. I like it so much. Kita hanya berbagi senyum sesaat dan ane kembali khusuk dalam penahanan air mata.

Nyampe Soetta, walau diterpa rindu perpisahan, ane si logis substantif dan berpikir jauh kedepan (saking jauh nya jadi  gimana gituuuu), harus fokus mencari dimana lah letak terminal keberangkatan internasional. Tanda yang ada hanya menunjukkan pada terminal keberangkatan domestik.. degh.... mulai lah pusing. bolak balik satu ketukan, beranikan diri bertanya pada cs. dia bilang dilantai 2 pak naik lift ini.

nah si mas nya nunjuk ke lift yang jelas-jelas tertulis disana lantai 2 menuju keberangkatan domestik. Aku si logis, dan berpegang pada hal yang terpampang jelas, mulai ragu.. Jelas-jelas itu tulisan nya domestik, yang saya tanya internasional....... baa lah apak cs ko ko. Itu yang ada dalam pikiran ane. 

Ane pun tak langsung naik lift, masih berutar dulu satu ketukan lagi mencari-cari penanda untuk "keberangkatan internasional". Dari sudut jiwa ini ada yang berbisik. "Hi ronal coba kamu ikuti saja saran seorang keturunan nabi adam tadi. Dia adalah mahluk hidup yang telah bekerja disini sehingga pasti tahu kondisi lapangan ini dibanding dengan Mahluk mati yang berupa tulisan "Lt 2 keberangkatan domestik".

Oke lah. Bismilah. 
antri lah daku di depan lift tsb dengan troli berisi dua koper, satu 29 inchi dan satunya koper 20 inchi.plus ransel. Dan setelah sampai di lt 2, ku mantapkan kaki untuk menemui petugas berseragam yang bukan CS. dan kutanya padanya, ehternyata iya, Kebernagkatan Internasional juga di lantai 2, tapi sono an dikit. 

Alamaaak. Ampun kan Baim Ya Alloh.
Maafkan ane ya MAs CS, sempat meragukanmu.

Pelajarannya adalah "kadang berhenti sebentar dengan logika logis mu, banyak hal luar biasa diluar itu".

Kembali aku beristigfar dan tersadar, mungkin aku terlalu larut, sehingga lupa, bukan kah Alloh yang meluluskan ku di program ini. Bukankah Ia pula yang membuatku berangkat hari ini. Maka mengapa aku begitu pusing dengan pikiran-pikiran jauh yang melelahkan.

Maka saat itu aku mulai menerima kondisi dan menyunggingkan senyum dibibirku. ku ucap nama Rabb ku dan ku langkahkan kaki mencari dimana konter check in Qantas berada. Suasana ramai, kermaian yang membuatku iri. ya, ada yang sepuh, ada yang muda, ada anak-anak, ada remaja, berseragam batik beraneka corak... Rombongan jamaah umrah. Impian ku yang insya Allah akan ku kejar. bismillah, semoga tahun ini atau besok Allah beri jalan untuk umrah bareng mama. Aamiiin YRA.

dan tarrraaa.... check in dah gua. kali ini karena pikiran sudah jernih, maka langsung memainkan permintaan untuk duduk di dekat jendela. yuhuuu... berhasil. 


JAKARTA SYDNEY
>>>>>>>>> next post insya Allah





Saturday, December 11, 2021

Doaku untukmu Sayang...

 


Hari ini tepatnya siang nanti, adalah ujian sesi terakhir dalam perjalanan panjang seleksi cpns untuk AoM di tahun ini. Dan semoga ini adalah seleksi cpns terakhir yang diikutinya dan mendapatkan kelulusan.

walau hari ini sangatlah penting, ku mohon maaf tak bisa di dekatmu untuk persiapannya, karena disaat yang sama tugas negara dan bangsa ini minta untuk ditunaikan pula. dan sudah deadline. As you know lah... Deadlineders. Bukan sengaja atau gimana... memanglah semua dikerjakan pada waktunya, hari kemaren, yg lain pula yang sudah diujung waktu, kemarennya lagi ada pula yang lain. Ah... dinikmati saja.
_______

Pagi ini dapat chat kiriman seperti foto di atas.
Dan ya kutuliskan disini, Biar Uda Aqsha, Uda Rasyid, beserta adeknya (jika ada) dan anak cucuku Bani Rifandi nanti bisa melihat rekam jejak ini.

ada satu pelajaran yang Abi dapatkan melalui sosmed, kajian dari seorang ustadz, tentang doa.
___________


Maka, doaku untukmu AoM  bukanlah hanya doa untuk yang diberikan yang terbaik.
Uda berdoa agar Dinda berhasil sukses ujian dan lulus menjadi CPNS. Uda meminta kepada Allah, agar Dinda Allah luluskan menjadi PNS.
Karena disitulah rukun pertama "Roja" dalam berdoa. Berharap dengan sangat kepada Allah SWT.

Uda berdoa dengan sungguh-sungguh dan memacu Dinda untuk berusaha, tak lain tak bukan, untuk memnuhi rukun kedua yaitu "Khouf". Takut.
Takut kepada Allah, takut Ia tak mengabulkan doa-doa kita, maka dengan perasaan ini Uda berdoa.

Insya Allah kita akan siap menerima hasilnya, dengan tawakkal dan cinta kepada Allah, Insya Allah.




Selamat ujian Micro Teaching my dearest AoM

Padang, 11 Desember 2021

Saturday, June 13, 2020

working from home to a new normal

I am grateful to Allah who guide me in all of my way.

I still remember when I decided to calling back my family to Padang before the semi Lockdown was applied in west sumatera province due to the spread out of covid 19.

I am not regret it, it is worthy enough to make my WFH life wonderful.

Yes indeed, my emotional expressions are vary, sometimes up and down during the wfh coz I could not focus on doing my job. You know, two little active and cute boys around.

Many times I should go to Lubuk buaya to do the office work.

After all, its worthy enough. I enjoyed it very much and still for the next days...

I have more time with the family, I learn many things around them.
I realised that I am not that good as a husband and as a father and as a son in law. However, you know me so well right? I am kinda person who always give my best effort in pursuing my goal when I have decide to do something. 
And I decided to be a husband, a father and a son in law in a good way, then let the universe see that I will fight till my last breath to pursue it.
Although, there may be many troubles around the journey :).

______
Hokkeh, a new normal era is implemented now. Started from 5 june 2020, I back to campus and start working from office with the health protocol. Bismillah.

Friday, March 27, 2020

a working wife

Dear my love.

I don't prepare something special on your birthday and also in our 5th anniversary.

Unfortunately, we are also separated (for a while insya Allah) by the covid 19 antisipation protocol. Mui padang has already give a fatwa about praying at home, not to conduct jamaah prayer at masjid. Either for jumuah or the 5 daily times. So sad actually. 

But don't worry, although i am not as romantic as a poetrician (i don't know the right term for penyair puisi), i will make something special for you. (Remember the callendar??? :D :D )

For today, the special thing i made is.....



Tarrrraaaa......
I decision.

Yup, a decision for giving a commitment that I will support you totally in your career ***. I will pray so that you can be a PNS nan penuh berkah. I will pray so that you can be a professional lecturer nan penuh berkah. I will pray that you can be a profesor nan penuh berkah (together with me of course :) ) And I will not including "unworking" as one of criteria for our future minantu ;)

Is it clear honey?

Muach.
Love you.


(*** You do all of it with SMILE. ALL OF IT. career as a wife, a mother, a mintuo (later on), a grandma (later on), a grandma uyut (very later on), a lecturer, a profesor, etc)

:)

Bit by Bit

I continue to strive against my procrastination, giving my best effort. Alhamdulillah, sometimes I make progress, but at other times, I find...