13 February 2023
Padang - Jakarta dan air mata yang tertahan
Ini adalah judul yang tepat.
Banyak hal yang belum bisa dilakukan dengan sempurna layaknya perpisahan epik di depan pintu bandara. sampai-sampai ane tak sempat ambil foto hanya berempat, tak sempat berfoto kece berdua. Tak sempat foto berdua dengan hamdi. (walau kami banyak berfoto sih, tapi hanya random dan beramai-ramai saja) apatah lagi membuat foto ala-ala yang bisa diedit dan modif sehingga seperti photo viral di tiktok dan IG. Harusnya juga ada foto berkonsep ini dan itu... Tapi apalah daya. seorang overthinking dan creamy yummy penuh keringat ini. apalagi sedang nyantai keluar lagi setelah check in, mendengar panggilan toa menyebutkan Kode penerbangan ane diminta segera bla bla. Buru buru masuk lagi deh. Padahal ternyat baru disuruh masuk ruang tunggu bandara.
Payah diri ini menahan air mata. sejenak semrawut pikiran tentang lautan luas kehidupan esok sirna dari kepala. Hanya dipenuhi melankolis bayangan rindu dan melankolis tentang Angel, aqsho, rasyid. Dahulu saat ke belanda juga demikian. tapi entah kenapa sekarang sangat-sangat lah berat rasanya, berkali-kali lipat. Mungkin karena mereka adalah bagian jiwa ku yang tak terpisahkan. Rasa sebagian tubuh ku yang badagok (gemuk kata mi band7- red) ini berubah menjadi ruang kosong nan hampa. Itu juga mungkin mengapa saat proses timbang kemaren berat ku mencapai 79 koma an. saking tak percaya nya maka saya menimbang sampai 3 kali. dan sepertinya timbangan tersebut juga galau. ketiga hasilnya berbeda. 79 koma ada 2 buah dan 80 koma ada satu buah. Biasanya sih 83 an ke atas.
okeh....
Karena overthinking ttg bagasi saat check in jadi lupa minta posisi faforit dekat jendela, Hingga pas penerbangan ini dapatnya di posisi tengah. untung diapit oleh dua bapak2 parah baya. Satu pak aji yang tertidur. Satu lagi bapak-bapak bermasker yang tak banyak kata. I like it so much. Kita hanya berbagi senyum sesaat dan ane kembali khusuk dalam penahanan air mata.
Nyampe Soetta, walau diterpa rindu perpisahan, ane si logis substantif dan berpikir jauh kedepan (saking jauh nya jadi gimana gituuuu), harus fokus mencari dimana lah letak terminal keberangkatan internasional. Tanda yang ada hanya menunjukkan pada terminal keberangkatan domestik.. degh.... mulai lah pusing. bolak balik satu ketukan, beranikan diri bertanya pada cs. dia bilang dilantai 2 pak naik lift ini.
nah si mas nya nunjuk ke lift yang jelas-jelas tertulis disana lantai 2 menuju keberangkatan domestik. Aku si logis, dan berpegang pada hal yang terpampang jelas, mulai ragu.. Jelas-jelas itu tulisan nya domestik, yang saya tanya internasional....... baa lah apak cs ko ko. Itu yang ada dalam pikiran ane.
Ane pun tak langsung naik lift, masih berutar dulu satu ketukan lagi mencari-cari penanda untuk "keberangkatan internasional". Dari sudut jiwa ini ada yang berbisik. "Hi ronal coba kamu ikuti saja saran seorang keturunan nabi adam tadi. Dia adalah mahluk hidup yang telah bekerja disini sehingga pasti tahu kondisi lapangan ini dibanding dengan Mahluk mati yang berupa tulisan "Lt 2 keberangkatan domestik".
Oke lah. Bismilah.
antri lah daku di depan lift tsb dengan troli berisi dua koper, satu 29 inchi dan satunya koper 20 inchi.plus ransel. Dan setelah sampai di lt 2, ku mantapkan kaki untuk menemui petugas berseragam yang bukan CS. dan kutanya padanya, ehternyata iya, Kebernagkatan Internasional juga di lantai 2, tapi sono an dikit.
Alamaaak. Ampun kan Baim Ya Alloh.
Maafkan ane ya MAs CS, sempat meragukanmu.
Pelajarannya adalah "kadang berhenti sebentar dengan logika logis mu, banyak hal luar biasa diluar itu".
Kembali aku beristigfar dan tersadar, mungkin aku terlalu larut, sehingga lupa, bukan kah Alloh yang meluluskan ku di program ini. Bukankah Ia pula yang membuatku berangkat hari ini. Maka mengapa aku begitu pusing dengan pikiran-pikiran jauh yang melelahkan.
Maka saat itu aku mulai menerima kondisi dan menyunggingkan senyum dibibirku. ku ucap nama Rabb ku dan ku langkahkan kaki mencari dimana konter check in Qantas berada. Suasana ramai, kermaian yang membuatku iri. ya, ada yang sepuh, ada yang muda, ada anak-anak, ada remaja, berseragam batik beraneka corak... Rombongan jamaah umrah. Impian ku yang insya Allah akan ku kejar. bismillah, semoga tahun ini atau besok Allah beri jalan untuk umrah bareng mama. Aamiiin YRA.
dan tarrraaa.... check in dah gua. kali ini karena pikiran sudah jernih, maka langsung memainkan permintaan untuk duduk di dekat jendela. yuhuuu... berhasil.
JAKARTA SYDNEY
>>>>>>>>> next post insya Allah