Hari kedua workshop seleksi untuk Impome ke Holland dimulai dengan membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang satu kelompok. Dimasing-masingnya Mr Martin menunjuk setiap anggota untuk tugas yang berbeda. Satu orang untuk membuat dan menjelaskan point-point resume tentang artikel pertama. Satu orang untuk membuat dan menjelaskan point-point resume untuk artikel kedua. Satu untuk menemukan 3 pertanyaan sulit dan tidak dipahami berdasarkan 2 artikel tersebut. Dan bagi 2 kelompok yang beranggotakan 4 orang, masing-masing anggota yang ke-empat diminta untuk membuat atau menemukan sebuah pertanyan yang mengcover kedua artikel tersebut.
Pertama-tama kami diberi waktu untuk mengerjakan tugas masing-masing kami tersebut dalam 15 menit. Kemudian kami dalam kelompok kecil tersebut mengutarakan apa yang telah dibuat oleh setiap personil. Kemudian didiskusikan, karena notabenenya setiap peserta sudah membaca keduanya di rumah/kost an masing-masing. Setelah itu setiap kelompok menyampaikan 3 pertanyaan sulit menurut kelompoknya kepada seluruh peserta. Setelah itu setiap kelompok memilih satu dari pertanyaan yang disampaikan oleh kelompok lainnya. Jawaban untuk pertanyaan yang dipilih itu didiskusikan dalam kelompok. Kemudian disampaikan dalam forum bersama. Bagian akhir untuk sesi ini adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kedua artikel itu secara umum.
Aktivitas siang tak kalah menarik. Kami disuruh menelaah hasil kerja siswa yang berumur sekitar 10 tahun. Problem yang ia hadapi adalah tentang pembagian sandwich. Dan apa yang bisa kupelajari dari proses ini adalah bahwa sebagai pendidik kita harus mampu menginterpretasikan apa yang ada dalam pikiran siswa. Dari sana saya menjadi mengerti bahwa terkadang kita menjudge siswa berdasarkan apa yang ada dalam pikiran kita. Kami membahas masing-masing dan berkelompok tentang beberapa pekerjaan siswa untuk soal yang sama namun berbeda cara penyelesaian. Anak-anak itu sangat kreatif dan saya begitu bahagia rasanya karena tersadarkan untuk merubah mindset menjadi “belajar memahami pikiran siswa”. Saya menemukan hal-hal unik dan luar biasa dari pikiran anak-anak ini. Alhamdulillah ^_^.
Di sesi terakhir ini pula saya dapat kesempatan untuk unjuk kebolehan, hehe. Saya memiliki ide yang sedikit berbeda dari teman-teman yang lain untuk menyelesaikan persoalan itu. Dan Mr Martin sangat mengapresiasi bahkan menunjuk langsung saya untuk menjelaskannya di depan. Hmmm Alhamdulillah. Karena memang yang lain sudah pada aktif dan menampilkan yg terbaik yang mereka punya. Sedangkan dihari sebelumnya dan di sesi pagi tadi saya masih biasa-biasa saja.
Hmmm.. a nice day, terutama untuk “belajar untuk memahami apa yang dipikirkan siswa”
No comments:
Post a Comment